Friday, March 15, 2013

BUBUR SURO / JENANG SURO









1 Suro bagi sebagian masyarakat Jawa masih sering di peringati walopun akhir-akhir ini hanya warga tertentu saja yang merayakannya yaitu masyarakat yang bener-bener yakin dengan kesakralan bulan tersebut, hmm tergantung kemantapan bathin juga sih. Sebenarnya 1 Suro adalah tahun baru untuk penanggalan Jawa dan diperingati saat dimulainya kehidupan baru. Beda dengan tahun baru masehi yang diisi dengan pesta kalo tahun baru Jawa penuh dengan nuansa spiritual.

Di tempat aku dilahirkan, tepatnya didesa Tempeh – Lumajang dan juga didesa-desa lain di sekitar Tempeh seperti Pulo, Besuk dan Lempeni ada satu tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang walopun sudah mulai terkikis (terutama didaerah yg agak kota) yaitu membuat Bubur Suro/Jenang Suro yang nantinya akan dijadikan hantaran ke tetangga-tetangga. Ga harus tanggal 1 Suro sih, biasanya hantaran itu ada selama bulan Suro dengan bergantian yang memberi hantaran, klo ditempatku namanya “ater-ater jenang Suro” dan vivi kecil DOELOE selalu menunggu-nunggu saat itu tiba, karena mbah dan buyutku selalu bikin.

Jenang Suro sendiri sebenarnya adalah bubur beras yang dimasak dengan santan, jadi rasanya gurih gitu. Untuk pelengkapnya adalah tahu, tempe dan daging ayam yang dipotong kecil dimasak kare, perkedel kentang yang dibentuk bulat kecil, telur dadar yang dipotong-potong panjang, dan yang ga pernah ketinggalan adalah krupuk warna-warni yang menurut umikku terbuat dari singkong. Hmm…membayangkan saja rasanya pengen kembali ke masa kecilku…

Tapiiiii sekarang sejak mbah dan buyutku udah tiada kami udah jarang sekali bikin jenang suro kecuali klo pengen, ga harus bulan Suro sih dan itupun hanya dimakan kami sekeluarga…bukan hanya dirumahku saja…tetanggaku juga udah ga ada yang bikin, mungkin sama kayak dirumahku, bikin hanya untuk dimakan sendiri saja…. Sebuah tradisi yang mulai terkikis… hanya didaerah tertentu saja yang warganya masih setia dengan tradisi itu yang masih membuat bubur suro ditiap tahunnya.

Chalenge IDFB # 9 kali ini adalah CONGEE atau PORRIDGE atau bisa diterjemahkan dengan kata BUBUR. Bubur ada yang gurih dan manis tapi untuk tantangan kali adalah BUBUR GURIH ASLI NUSANTARA….
Kali ini aku membuat Bubur Suro/Jenang Suro semirip mungkin dengan  Jenang Suro yang ada didesaku dan jenang suro yang pernah aku makan dulu. Yaitu bubur beras yang dimasak dengan santan, kare tahu dan daging ayam (minus tempe ya krn lagi ga ketemu bakul tempe), perkedel kentang dan membuat jadi penuh warna adalah krupuk warna-warni…sebenarnya krupuk itu adanya hanya di bulan suro …sampai2 tante ku bilang “mbak viiiii…ndk ndi ono wong dodol krupuk iku lek ga bulan suro …” hihiiii tapi aku dapat Teeeee…..

BUBUR BERAS

Bahan :

150gr      Beras, cuci bersih
1500cc    Santan
1sdt         Garam
2lbr         Daun salam

Cara membuat :

Campur semua bahan, kemudian masak dengan api kecil hingga menjadi bubur. Jangan lupa sekali-sekali di aduk biar ga gosyoong, hehee…


KARE TAHU & AYAM

Bahan :

200gr       Fillet ayam, potong dadu kecil
400gr       Tahu, potong dadu dan goreng setengah matang
2lbr          Daun jeruk
2lbr          Daun salam
1btg          Serai, memarkan
1buah       Cabe merah besar, iris serong
300cc       Santan 
Garam dan gula secukupnya
3sdm        Minyak goreng untuk menumis

Bumbu yang dihaluskan :

3siung     Bawang putih
6btr         Bawang merah
3btr         Kemiri
1sdt         Ketumbar
Sedikit jinten
2cm         Kunyit

Cara membuat :

  1. Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan cabe, daun jeruk, daun salam dan serai. Aduk rata.
  2. Tambahkan tahu dan daging ayam, aduk rata dan masak hingga daging ayam berubah warna.
  3. Tambahkan santan, garam dan gula. Masa hingga kuah agak menyusut dan matang.


PERKEDEL KENTANG

Bahan :

200gr     Kentang (kupas, potong2, goreng dan haluskan)
2siung    Bawang putih, haluskan
Sedikit merica bubuk dan pala bubuk
1btr      Telur ukuran kecil, pisahkan kuning dan putihnya
1sdt      Bawang putih goreng
Garam secukupnya

Cara membuat :

Campur semua bahan kecuali putih telur. Bentuk bulatan sebesar kelereng.
Kocok lepas putih telur tambahkan sedikit garam, celupkan bulatan perkedel kemudian goreng hingga kuning kecoklatan.

Pelengkap :

Bawang goreng
Telur dadar, iris2
Krupuk

Penyajian : Letakkan samir (daun pisang yang dibentuk bulat untuk alas piring) tambahkan bubur beras kemudian diatasnya tata perkedel dan telur dadar, siram dengan kuah kare beserta isinya dan terakhir tabur bawang merah goreng.












Akhirnya bisa setor juga setelah 2 hari tepar...pusing, badan pegel, mata panas, liat monitor rasanya pusing banget ...kyknya ketularan si kakak nih yang beberapa hari ini flu berat... sekarang aza masih terasa pusiiiing tapi inget ada foto yang blom diedit dan disetor...hikzhikz

No comments:

Post a Comment